Mendag Akui Indonesia Diserbu
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita
mengungkapkan bahwa Indonesia mesti mengambil peluang dari era perekonomian
komputerisasi yang terjadi dikala ini. Pasalnya, dikala ini Indonesia justru
menjadi pasar produk asing yang masuk ke Indonesia melalui trek perdagangan berbasis
komputerisasi (online). Dia mengatakan, berkembangnya perusahaan marketplace di
Tanah Air mesti bisa dimanfaatkan untuk membuka pasar baru dari produk-produk
Indonesia.
"Kita mesti bisa memanfaatkan marketplace yang besar
ini untuk produk kita. Ini harusnya bisa membuka pasar dari produk kita, jangan
sebaliknya negara ini cuma jadi pasar dari produk lain," katanya di Hotel
Borobudur.
Mendag mengatakan, dikala ini banyak produk luar negeri yang
masuk ke Indonesia dengan bebas tanpa dikenakan bea masuk apa pun. Hal ini
lantaran produk tersebut dijajakan melalui trek perdagangan online.
"Mohon maaf, itulah yang diduga terjadi. Masuknya
melalui online dengan bebas bea semua ragam," ujar ia.
Sebab itu, dalam pertemuan World Trade Organization (WTO)
beberapa waktu lalu, pihaknya menolak moratorium atas bea masuk untuk barang
yang tak berwujud (intangible goods). Pemerintah ingin bisa mempertimbangkan
bea masuk untuk intangible goods yang berasal dari luar negeri, seperti software
ataupun e-book.
"Itu yang melandasi Indonesia waktu sidang WTO menolak
moratorium atas bea masuk. Tetapi kita menyetujui pembebasan bea itu waktu di
transmitnya saja. sesudah dikirim
barangnya, apa itu goods atau nyanyian maka Indonesia berhak mempertimbangkan
bea masuk. Sehingga, kita berikan tahapan of playing field yang sama dengan
penjualan offline," jelas Enggar.
Komentar
Posting Komentar